Posted by : Unknown
Minggu, 08 September 2013
Nama Kelompok : kelompok 5 / X MIPA 4
1.
Desi Puspita Ningrum (09)
2.
Iqbal Hanun Azizi (18)
3.
Nabila Alfi Rosyida (27)
4.
Tristika Putri (36)
Waktu Observasi :
8 September 2013 pukul 14.00
Tempat Observasi :
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Pati
4 Hasil Observasi :
(MONYET EKOR
PANJANG)
Di
Indonesia, sebaran populasi monyet ekor panjang cukup luas, mulai dari kawasan
bagian barat sampai ke Nusa Tenggara Timur, termasuk di kawasan tempat
pembuangan sampah (TPA) Pati. Kehidupan monyet ternyata memiliki nilai yang cukup tinggi
bagi manusia, seperti antara lain memiliki nilai ekologi, estetika, rekreasi
dan komersial. Selain itu satwa liar ini juga bisa memberikan manfaat yang
tidak kecil dalam kepariwisataan. Beberapa daerah tujuan wisata memiliki daya tarik
disebabkan oleh adanya satwa liar monyet ekor panjang ini, seperti diantaranya
daerah tujuan TPA di Pati, Nilai sumber daya hayati yang berupa satwa liar termasuk monyet ekor
panjang, ternyata memiliki nilai yang tidak kecil, termasuk nilai yang dapat
dihitung dan tidak dapat dihitung dengan ukuran nilai uang. Secara alami
perilaku monyet ekor panjang dan satwa liar lainnya tidak meresahkan
masyarakat, apabila mereka hidup pada habitat aslinya dan relatif tidak
berdampingan dengan kehidupan masyarakat. Keadaan perilaku monyet ekor panjang
mungkin mengalami perubahan tatkala kehidupan monyet pindah pada kawasan lain,
atau berdampingan dengan kehidupan masyarakat, termasuk pada kawasan Hutan
Wisata Alam ataupun di pelihara oleh masyarakat secara langsung.
Di
samping itu prilaku monyet ekor panjang sangat menarik untuk kita ketahui,
mulai dari prilaku makannya, prilaku adaptasinya, maupun prilaku reproduksinya.
Karena monyet ekor panjang merupakan hewan mamalia yang mirip dengan manusia,
sebab monyet ekor panjang memiliki kecerdasan yang cukup tinggi untuk dilatih
sebagai hewan pembantu pekerjaan manusia.
Dari latar belakang di atas, kami akan
menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan monyet ekor panjang. Adapun
masalah-masalah yang kami sampaikan adalah:
1. Bagaimana ciri-ciri ekor panjang ?
2. Bagaimana prilaku makan monyet ekor
panjang ?
3. Bagaimana prilaku reproduksi monyet
ekor panjang ?
4. Bagaimana peran ekologi, estetika, dan
rekreasi monyet ekor panjang ?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang monyet ekor
panjang.
2. Untuk membahas mengenai
prilaku-prilaku monyet ekor panjang.
3. Untuk melengkapi tugas dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia
2.1
CIRI-CIRI MONYET EKOR PANJANG
Monyet ekor panjang biasanya memiliki
tubuh yang hampir diseluruh bagian tubuhnya ditutupi oleh rambut yang berwarna
abu-abu kecoklatan, dengan bagian ventral berwarna putih. matanya berwarna
coklat, ukuran kepalanya lebih kecil dari pada ukuran tubuhnya, jari-jari
tangannya berjumlah lima yang hampir sama dengan bentuk jari-jari pada manusia.
Memiliki ekor yang panjang sebagai ciri khasnya diantara hewan mamalia yang
lain. Monyet ini mempunyai pipi yang khusus seperti kantung, yang
memungkinkannya menimbun makanannya. Bahan makanan yang sudah dikumpulkan akan
dimakannya belakangan di daerah yang sama. Monyet biasanya hidup berkelompok,
dengan kepala kelompoknya adalah monyet jantan yang besar.
Monyet
ekor panjang dapat diketahui dari Klasifikasi berikut :
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Cercopithecidae
Genus
: Macaca
Spesies
: Macaca fascicularis
Macaca.
fascicularis termasuk dalam famili Cercopithecidae, berarti termasuk jenis
monyet.
2.2
HABITAT MONYET EKOR PANJANG
Monyet ekor panjang merupakah salah satu
primata yang mempunyai habitat cukup luas. Mereka dapat ditemukan dari wilayah
India sampai daerah Asia Tenggara. Monyet ekor panjang adalah binatang siang
(diurnal) yang hidup di pohon-pohon maupun di permukaan tanah. Mereka dengan
mudah dapat ditemui dari tepi pantai, pinggiran sungai, hutan pegunungan sampai
dengan ketinggian 2500 meter. Satwa ini juga dapat dijumpai di perkebunan dan
pemukiman penduduk. Hidup secara berkelompok yang dipimpin oleh monyet jantan
dewasa. Mereka hidup dalam kelompok yang berjumlah 20-60ekor.
Monyet
ekor panjang yang hidup di tempat yang sangat kering dan terbuka, dapat pula
ditemukan di padang rumput, di hutan-hutan dan wilayah pegunungan hingga
ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut. Monyet ekor panjang adalah
perenang yang baik dan dikabarkan senang berenang. Monyet ini terkenal karena
kecenderungannya untuk pindah dari daerah pedesaan ke perkotaan, dan hidup dari
pemberian atau makanan-makanan yang dibuang oleh manusia. Ia dijadikan binatang
peliharaan di beberapa tempat, dan ada juga yang ditangkarkan.
2.3
PRILAKU MAKAN MONYET EKOR PANJANG
Prilaku makan monyet memang mirip
manusia, tidak heran karena binatang mamalia ini merupakan kerabat terdekat
manusia. Umumnya monyet ekor panjang adalah omnivora dan memakan daun-daunan,
buah-buahan, akar-akaran, kulit kayu, umbi dan serangga. terkadang mereka juga
menyerang sarang burung untuk di ambil telurnya dan kadang juga mereka memakan
kodok kecil serta katak pohon. Terkadang mereka lebih senang hidup di daerah
pantai untuk menghabiskan waktunya sembari mencari kepiting dan invertebrata
pantai lainya, dan kadang-kadang serangga atau binatang-binatang kecil, dan
monyet juga bisa makan makanan yang biasa dimakan oleh manusia. Biasanya monyet
akan mencari makan jika dia merasa kelaparan.
Dengan diiming-imingi sebungkus kacang
atau makanan ringan lainnya, kelompok monyet yang biasanya banyak menghabiskan
waktu diatas pohon mulai berani turun dan mendekati manusia untuk mendapatkan
beberapa cuil makanan. Lambat laun merekapun mulai terbiasa kesana-kemari di
daratan sambil menunggu jatah makanan dari pengunjung. Bahkan tidak aneh jika
melihat ada orang datang sambil membawa tas atau kantung, gerombolan monyet itu
akan segera menyambutnya. Tentu saja hal itu menjadi hiburan tersendiri.
Sehingga sebelum masuk, biasanya pelancong sering disarankan untuk membawa
sekedar oleh-oleh untuk si ekor panjang.
Sedangkan
monyet yang tinggal di pedalaman umumnya lebih pemalu dan banyak menghabiskan
waktu diatas pohon. Selain itu warna rambutnyapun terlihat lebih bule.
2.4
ADAPTASI TERHADAP LINGKUNGAN
Monyet memiliki ekor yang panjang yang
digunakan sebagai alat untuk bergelantung di atas pohon apabila sedang
mengambil makanan yang letaknya jauh dari jangkauan tangannya. Monyet ekor
panjang memiliki gigi taring yang tajam, sebagai alat untuk mengupas makanan
yang keras, misalnya buah kelapa. Karena monyet ekor panjang di daerah hutan di
pedalaman lebih banyak menggunakan waktunya di atas pohon untuk beraktifitas
baik itu makan, tidur, maupun aktivitas yang lainnya. Panjang ekor hampir sama
dengan panjang tubuh sekitar 40-65 cm.
2.5
PRILAKU MONYET BERTAHAN HIDUP
Prilaku monyet memang mirip manusia,
tidak heran karena binatang mamalia ini merupakan kerabat terdekat manusia.
Salah satu kemiripannya adalah cara hidupnya yang selalu berkelompok dalam
kawasan tertentu. Umumnya monyet masih banyak dijumpai diwilayah hutan maupun
pegunungan dengan populasi yang relatif stabil. Monyet pun terkadang menjadi
hama bagi petani yang memiliki ladang di wilayah perbatasan habitatnya.
Peranjahan tersebut terjadi manakala sumber makanan dihutan mulai berkurang
disebabkan antara lain semakin sempitnya wilayah tempat tinggal mereka akibat
perambahan hutan.
Adapun
prilaku monyet ekor panjang untuk mempertahankan hidupnya, sebagai berikut :
Ø Monyet akan lari
kemudian meloncat naik ke pohon apabila mereka terancam oleh serangan binatang lainnya. Atau
monyet akan menerkam binatang yang membahayakan dirinya.
Ø Biasanya monyet
jantan yang besar sebagai ketua kelompok akan berkelahi antar ketua kelompok
monyet yang lain untuk mempertahankan wilayahnya.
Ø Monyet akan
mendekap dan menggendong anaknya terus naik ke atas pohon, apabila ada bahaya mengancam.
Adapun
prilaku monyet yang lainnya, yaitu :
Ø Monyet berwatak
semau gue dan berlagak pilon. Seekor monyet jika sudah mendapatkan makanan di
tangannya, ia tak peduli lagi pada monyet-monyet lain di sekitarnya.
Ø Monyet tidak bisa
diam. Seekor monyet tangan dan kakinya akan senantiasa bergerak walau sekedar
menggaruk-garuk kepala.
Ø Monyet pandai
berakting. Jika monyet berakting di sirkus semua anak kecil senang, artinya
monyet hanya
pantas dijadikan penghibur bagi anak-anak kecil.
Ø Monyet sangat
rakus. Seekor monyet, ketika ada kesempatan mengambil makanan, segera ia penuhi
tangan kanan dan kirinya, bahkan kedua kakinya.
2.6
PRILAKU MONYET MEMELIHARA ANAK
Monyet betina yang dewasa dan telah
melahirkan anaknya akan selalu menggendong anaknya, walaupun pada saat-saat
mereka memperebutkan makanan antar temannya maupun kelompok monyet yang lain.
Anak monyet yang masih kecil memiliki rambut yang berwarna agak kehitaman
dengan ukuran tubuh yang mungil. Berat bayi monyet kurang dari 1 kg, tetapi
selama gendongan induknya, bayi monyet sudah bisa mencengkram induknya dengan
kuat. Pada waktu induk monyet tersebut berjalan ataupun memperebutkan makanan
dia tidak memegang anaknya, tetapi justru sebaliknya anaknya yang mencengkram induknya
dengan sangat kuat sambil menghisap susu induknya.
2.7
PRILAKU REPRODUKSI MONYET
Perkawinan
tidak terbatas pada musi-musim tertentu. Kehamilan berlangsung antara 135-194
hari. Monyet betina menjadi dewasa pada usia tiga tahun, sementara monyet jantan
pada usia empat tahun. Jangka hidup monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
di penangkaran kira-kira 15-20 tahun untuk monyet jantan dan 20-25 tahun untuk
monyet betina. Monyet-monyet ini jarang hidup lebih dari 15 tahun di alam
bebas.
Seperti
semua monyet lainnya, gerombolan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
terdiri atas campuran jantan dan betina. Gerombolan ini dapat terdiri hingga
180 ekor monyet, tetapi rata-rata jumlahnya 20 ekor. Monyet betina dapat lebih
banyak jumlahnya dibandingkan monyet jantan dengan rasio 4:1. Hierarki
sosialnya juga bersifat matriarkal, peringkatnya tergantung pada jantan yang
memimpin. Pemeliharaan atas monyet-monyet muda dan tugas-tugas pengawasan
wilayah dibagi di antara rombongan. Sementara monyet-monyet betina biasanya
hidup damai, yang jantan biasanya sering ribut di antara mereka sendiri. Adapun
prilaku reproduksi monyet antara lain :
Ø Monyet bereproduksi
dengan cara kawin. Monyet jantan akan merayu monyet betina, setelah ada kecocokan,
maka monyet jantan akan menjilati vagina monyet betina dan setelah itu baru
terjadi perkawinan.
Ø Monyet akan
melahirkan anak karena monyet merupakan hewan mamalia.
2.8
PERAN EKOLOGIS, ESTETIKA, DAN REKREASI MONYET EKOR PANJANG
(1).
Peran ekologis monyet ekor panjang, yaitu :
Secara
ekologis, monyet ini merupakan pemencar biji tanaman buah yang dikonsumsinya.
Hal ini sangat penting bagi konservasi jenis tumbuhan di habitatnya. Selain
itu, monyet ini juga sebagai pemakan serangga yang sekaligus sebagai pengendali
populasi serangga tersebut.
(2).
Peran estetika monyet ekor panjang, yaitu:
Beberapa
monyet ekor panjang ditangkap dari daerah hutan untuk dilatih sebagai topengn
monyet. Hal ini dilakukan untuk menghibur umat manusia yang ada di muka bumi
ini. Prilaku permainan dalam topeng monyet merupakan prilaku terajar, sebab
perilaku tersebut sengaja diajarkan kepada monyet untuk bisa bermain guna
menghibur orang-orang. Misalnya prilaku untuk menaiki sepeda, mengenakan helm,
memikul keranjang dan sebagainya.
(3).
Peran rekreasi monyet ekor panjang, yaitu :
Monyet
ekor panjang yang dipindahkan dari hutan untuk ditangkarkan di daerah perkotaan
yang dipakai sebagai objek wisata yang sering kita kenal sebagai objek wisata
alam. Bebrapa gerombolan monyet yang ada di suatu tenpat yang dekat dengan
pemukiman penduduk dilestarikan habitatnya untuk objek wisata.
Bisnis
monyet orang Bali dapat ditemukan di Monkey Forest di Ubud, Di tempat-tempat
suci monyet ini, Bali bekerja bergandengan tangan dengan monyet-monyet untuk
melestarikan hutan di sekitarnya, mempertahankan kuil hutan, memberikan
pendapatan bagi desa, pekerjaan bagi penduduk desa dan perlindungan terhadap
monyet.
KESIMPULAN
Dari
permasalahan yang penulis angkat dapat disimpulkan:
1. Bahwa di dalam kita membaca buku
juga harus mengerti dan memahami tentang ciri-ciri monyet, habitatnya, prilaku
makan, prilaku bertahan hidupnya, prilaku perkembangbiakannya, dan peran monyet
dalam kehidupan di alam, baik peran ekologinya, estetika, rekreasi dan
komersial monyet ekor panjang.
2. Pada dasarnya kita di ajak untuk
peduli dengan lingkungan, dengan tetap menjaga kelestarian alam, dengan menjaga
dan memelihara hewan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia di muka
bumi ini.
3.2
SARAN-SARAN
3.2.1 Pembaca dapat menggunakan makalah
ini untuk menambah pengetahuan tentang monyet ekor panjang.
3.2.2 Sehingga pembaca dapat memperluas
pengetahuannya mengenai prilaku-prilaku monyet ekor panjang..
3.2.3 Agar kita mampu melestarikan hewan
yang sangat berperan dalam menjaga kelestarian alam ini agar jangan sampai
punah.
Monyet ekor panjang
Karya: Tristika P
Sosok
binatang
Mata
bulat, ekor panjang
Tingkah
laku nan menggemaskan orang
Layak
Manusia garang
Taukah kau ?
Meraung
sesaat, ketika terganggu dan terdiam
Bagai
singa menerkam orang
Tak mau
diam di sarang
Monyet...
Satu
nenek moyang tersisa di bumi
Mengundang
sebuah tanya
Penuh
misteri praaksara
Peluru runcing yang
tertancap di dadanya
Pemburu ganas dengan nafsu
membaranya
Tak peduli akan satwa
Mungkin.. suatu saat
monyet tak ada di bumi